Bagi penderita diabetes, karbohidrat seringkali dianggap sebagai musuh utama karena dampaknya yang langsung terhadap kadar gula darah. Padahal, karbohidrat adalah sumber energi utama tubuh, dan kuncinya terletak pada pemilihan jenis yang tepat—disebut karbohidrat cerdas—serta penerapan Strategi Mengatur Porsi yang disiplin. Menguasai Strategi Mengatur Porsi karbohidrat adalah langkah paling fundamental dalam manajemen diabetes yang efektif, memungkinkan penderita untuk menikmati makanan tanpa mengorbankan kontrol glikemik. Pendekatan ini berfokus pada kualitas (memilih karbohidrat kompleks) dan kuantitas (menghitung asupan yang tepat) untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Karbohidrat cerdas adalah jenis yang kaya serat dan memiliki Indeks Glikemik (IG) rendah, yang berarti dicerna lebih lambat dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam. Contoh karbohidrat cerdas meliputi nasi merah, oatmeal utuh (bukan instan), ubi jalar, dan biji-bijian utuh seperti quinoa. Makanan ini harus menggantikan karbohidrat sederhana seperti nasi putih, roti tawar, dan minuman manis yang memiliki IG tinggi. Dokter spesialis gizi klinik di RS Harapan Sehat, dr. Amirudin, Sp.GK., dalam sebuah sesi edukasi pasien pada 14 Januari 2026, menekankan bahwa mengganti sumber karbohidrat utama dengan varian berserat tinggi adalah prioritas pertama dalam diet diabetes.
Setelah memilih jenis karbohidrat yang cerdas, Strategi Mengatur Porsi menjadi tahap yang paling penting dan memerlukan ketelitian. Metode yang paling umum dan mudah diterapkan adalah metode penghitungan karbohidrat (carb counting) atau metode piring makan T.
- Metode Piring Makan T: Metode ini visual dan mudah diingat. Bayangkan piring makan Anda dibagi menjadi empat bagian. Pada setiap waktu makan utama (misalnya makan malam pukul 19.00 WIB), setengah piring (50%) harus diisi dengan sayuran non-tepung (seperti brokoli atau bayam), seperempat piring (25%) diisi dengan protein tanpa lemak (seperti ikan atau ayam), dan seperempat piring sisanya (25%) diisi dengan karbohidrat cerdas (misalnya, nasi merah atau ubi). Pendekatan visual ini membantu menjaga porsi karbohidrat tetap terkontrol.
- Penghitungan Karbohidrat (Carb Counting): Metode ini lebih akurat dan sering digunakan oleh pasien yang menggunakan insulin. Pasien belajar menghitung total gram karbohidrat yang mereka konsumsi per makanan, biasanya berkisar antara 45-60 gram per makanan utama, tergantung rekomendasi dokter. Melalui program edukasi yang diselenggarakan oleh Puskesmas Kota Tua pada hari Kamis, 21 Agustus 2025, pasien dilatih untuk membaca label nutrisi dan menimbang makanan (misalnya, menimbang 100 gram ubi rebus) untuk memastikan kepatuhan terhadap batasan gram karbohidrat harian yang telah ditetapkan.
Kedua Strategi Mengatur Porsi ini menuntut kesadaran dan disiplin diri. Tujuan akhirnya adalah mencapai keseimbangan antara asupan energi yang cukup dan kontrol glikemik yang optimal, memungkinkan penderita diabetes untuk hidup sehat dan aktif tanpa terus-menerus khawatir akan lonjakan gula darah.