Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit endemis yang terus mengintai masyarakat Indonesia, terutama saat peningkatan curah hujan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Mengandalkan penanganan medis saja tidak cukup; pencegahan yang efektif harus dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu rumah tangga. Untuk menekan angka kasus dan mencegah Epidemiologi Demam Berdarah Dengue menyebar, diperlukan Upaya Komprehensif yang melibatkan partisipasi aktif seluruh anggota masyarakat. Upaya ini difokuskan pada Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang paling populer dikenal sebagai gerakan 3M Plus. Strategi ini diakui oleh Kementerian Kesehatan RI sebagai fondasi pengendalian vektor yang paling cost-effective dan berkelanjutan. Laporan evaluasi dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Merdeka per 1 Agustus 2025 menunjukkan bahwa kawasan dengan tingkat kesadaran dan praktik 3M Plus yang tinggi memiliki Angka Bebas Jentik (ABJ) di atas 95%, yang secara langsung berkorelasi dengan rendahnya kasus DBD.
Inti dari Upaya Komprehensif ini adalah praktik 3M, yang terdiri dari: Menguras, Menutup, dan Mendaur Ulang/Mengubur. Menguras berarti membersihkan bak mandi, tempat penampungan air, dan wadah lainnya setidaknya seminggu sekali untuk menghilangkan telur nyamuk yang menempel di dinding wadah. Menutup merujuk pada penutupan rapat semua wadah penampungan air agar nyamuk tidak dapat masuk dan bertelur. Terakhir, Mendaur Ulang/Mengubur adalah pengelolaan barang bekas yang berpotensi menampung air hujan, seperti ban bekas, kaleng, atau botol. Barang-barang ini harus dikubur atau didaur ulang agar tidak menjadi sarang jentik.
Namun, efektivitas pencegahan tidak berhenti pada tiga langkah dasar itu saja. Kata ‘Plus’ dalam 3M Plus menunjukkan adanya penambahan langkah pencegahan lain yang penting, menjadikan program ini Upaya Komprehensif. Kegiatan ‘Plus’ ini meliputi penggunaan obat antinyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk (seperti lavender atau serai), tidur menggunakan kelambu, memelihara ikan pemakan jentik di kolam, dan memperbaiki saluran air yang tersumbat agar tidak terjadi genangan. Peran Orang Tua dan anggota keluarga sangat krusial dalam memastikan pemeriksaan jentik dilakukan secara rutin, misalnya setiap hari Jumat pagi, yang dijadikan sebagai ‘Jumat Bersih Jentik’.
Melalui Upaya Komprehensif yang terpadu dan berkelanjutan ini, masyarakat dapat secara kolektif Menilik Dampak positif terhadap kesehatan komunitas. Keterlibatan aktif ini mengurangi ketergantungan pada fogging yang menggunakan bahan kimia, yang sebenarnya hanya membunuh nyamuk dewasa dan tidak efektif memutus siklus hidup jentik. Dengan menjalankan 3M Plus secara disiplin, setiap rumah tangga telah berkontribusi secara signifikan dalam pengendalian DBD, melindungi diri sendiri dan seluruh komunitas dari ancaman penyakit yang dapat mematikan ini.