Aspirin, atau asam asetilsalisilat, adalah salah satu obat tertua dan paling banyak diteliti di dunia. Sejarahnya membentang ribuan tahun, dimulai dari penggunaan ekstrak kulit pohon willow kuno sebagai pereda nyeri dan demam. Baru pada akhir abad ke-19, zat aktifnya berhasil disintesis dan dipatenkan, mengubah lanskap pengobatan modern secara drastis.
Pada awalnya, asam asetilsalisilat dikenal luas sebagai analgesik (peredam nyeri), antipiretik (penurun demam), dan antiinflamasi (pereda peradangan). Kemampuannya meredakan sakit kepala, nyeri otot, nyeri haid, dan mengurangi demam membuatnya menjadi obat wajib di setiap rumah tangga. Efek antiinflamasinya juga sangat membantu pada kondisi seperti radang sendi.
Seiring berjalannya waktu, penelitian lebih lanjut mengungkap manfaat luar biasa lain dari asam asetilsalisilat, terutama dalam pencegahan penyakit kardiovaskular. Dosis rendah asam asetilsalisilat terbukti efektif dalam menghambat pembekuan darah, sehingga dapat mencegah serangan jantung, stroke, dan kondisi lain yang disebabkan oleh gumpalan darah. Ini membuka era baru dalam penggunaan Aspirin.
Meskipun demikian, penggunaan Aspirin untuk pencegahan penyakit jantung dan stroke harus dilakukan atas rekomendasi dokter. Tidak semua orang cocok untuk terapi Aspirin dosis rendah, terutama mereka yang memiliki riwayat masalah perdarahan atau alergi. Konsultasi medis adalah langkah krusial sebelum memulai regimen ini.
Dosis Aspirin yang tepat sangat bervariasi tergantung pada tujuan penggunaannya. Untuk pereda nyeri dan demam, dosisnya cenderung lebih tinggi, biasanya 325 mg hingga 650 mg setiap 4-6 jam. Sementara untuk pencegahan kardiovaskular, dosis rendah yang umum adalah 81 mg atau 100 mg per hari.
Efek samping yang paling umum dari Aspirin adalah iritasi lambung dan risiko pendarahan. Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki riwayat maag atau gangguan perdarahan, penggunaan Aspirin harus sangat hati-hati. Penting juga untuk tidak memberikan Aspirin kepada anak-anak dan remaja yang sedang demam karena risiko sindrom Reye.
Dengan sejarah panjang dan manfaat kesehatan yang terbukti, Aspirin tetap menjadi obat yang relevan hingga saat ini. Namun, demi keamanan dan efektivitas optimal, selalu patuhi dosis yang direkomendasikan dan konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum menggunakannya, terutama untuk kondisi jangka panjang atau pencegahan.