Gondongan pada Anak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus paramyxovirus. Penyakit ini ditandai dengan pembengkakan pada kelenjar parotis, yaitu kelenjar air liur yang terletak di antara telinga dan rahang. Meskipun lebih sering menyerang anak-anak usia 5-9 tahun, gondongan juga dapat terjadi pada orang dewasa. Memahami gejala, penularan, pengobatan, dan pencegahan gondongan sangat penting untuk mengendalikan penyebarannya.
Gejala Gondongan pada Anak dan Dewasa
Gejala gondongan biasanya muncul 16-18 hari setelah terinfeksi virus. Beberapa gejala umum yang dialami baik anak-anak maupun orang dewasa meliputi:
- Pembengkakan kelenjar parotis: Inilah gejala utama gondongan, menyebabkan pipi terlihat membesar di salah satu atau kedua sisi wajah. Pembengkakan ini dapat disertai rasa nyeri dan tekanan.
- Demam: Biasanya ringan hingga sedang.
- Sakit kepala: Terutama di awal infeksi.
- Nyeri otot: Badan terasa pegal-pegal.
- Kelelahan: Merasa lemas dan tidak berenergi.
- Kehilangan nafsu makan: Akibat rasa tidak nyaman saat mengunyah atau menelan.
- Nyeri saat menelan atau mengunyah: Disebabkan oleh pembengkakan kelenjar ludah.
Pada orang dewasa, gejala gondongan cenderung lebih parah dan komplikasi lebih mungkin terjadi.
Cara Penularan Virus Gondongan
Virus gondongan sangat menular dan menyebar melalui:
- Droplet udara: Percikan air liur atau lendir saat penderita batuk, bersin, atau berbicara.
- Kontak langsung: Melalui ciuman atau kontak fisik dekat dengan penderita.
- Benda yang terkontaminasi: Menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh mulut atau hidung tanpa mencuci tangan.
- Berbagi alat makan dan minum: Dengan penderita gondongan.
Penderita gondongan dapat menularkan virus sejak beberapa hari sebelum kelenjar parotis membengkak hingga sekitar lima hari setelah pembengkakan mereda.
Pengobatan dan Perawatan Gondongan
Tidak ada pengobatan spesifik untuk gondongan karena merupakan infeksi virus yang akan sembuh dengan sendirinya. Pengobatan bertujuan untuk meredakan gejala, seperti:
- Istirahat yang cukup: Untuk membantu tubuh melawan infeksi.
- Banyak minum air putih: Mencegah dehidrasi.
- Kompres hangat atau dingin: Pada area yang bengkak untuk mengurangi nyeri.
- Konsumsi makanan lunak: Yang mudah dikunyah dan ditelan. Hindari makanan asam yang dapat merangsang produksi air liur.
- Obat pereda demam dan nyeri: Paracetamol atau ibuprofen sesuai dosis.