RJP (CPR) untuk Awam: Teknik Pertolongan Pertama pada Henti Jantung

Henti jantung mendadak adalah kondisi medis darurat yang mengancam nyawa, dan tindakan cepat berupa Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) dapat menjadi penyelamat. Mempelajari RJP untuk awam adalah keterampilan vital yang setiap orang harus miliki, karena tindakan ini dapat menjaga aliran darah ke otak dan organ vital lainnya hingga bantuan medis profesional tiba. Kesadaran dan kesiapan Anda bisa menjadi kunci bagi kelangsungan hidup seseorang.

Prinsip dasar RJP untuk awam mengikuti urutan CAB (Circulation, Airway, Breathing) yang berarti fokus utama adalah kompresi dada. Saat menemukan seseorang yang tidak sadarkan diri, tidak merespons, dan tidak bernapas normal (atau sama sekali tidak bernapas), langkah pertama adalah segera menghubungi layanan darurat medis (di Indonesia, hubungi 112 atau nomor darurat medis lainnya seperti ambulans 118/119). Sambil menunggu bantuan, mulailah kompresi dada. Posisikan korban telentang di permukaan yang datar dan keras. Letakkan tumit salah satu tangan di tengah dada korban, tepat di antara kedua puting, lalu letakkan tumit tangan yang lain di atas tangan pertama. Jaga siku tetap lurus dan gunakan berat badan Anda untuk menekan dada.

Lakukan kompresi dada dengan kuat dan cepat. Kedalaman kompresi setidaknya 5-6 sentimeter untuk orang dewasa, dengan kecepatan 100-120 kompresi per menit. Pastikan dada kembali ke posisi semula sepenuhnya di antara setiap kompresi. Jika Anda terlatih dalam bantuan napas, setelah 30 kompresi, berikan 2 kali bantuan napas melalui mulut ke mulut. Ulangi siklus 30 kompresi dan 2 bantuan napas secara terus-menerus hingga bantuan medis tiba, atau korban mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan, atau Anda kelelahan. American Heart Association (AHA) merekomendasikan kompresi dada berkualitas tinggi sebagai komponen paling penting dari RJP untuk awam.

Pentingnya RJP untuk awam terletak pada fakta bahwa setiap menit penundaan dapat mengurangi peluang korban untuk bertahan hidup secara drastis. Kerusakan otak dapat dimulai dalam waktu 4-6 menit tanpa oksigen. Oleh karena itu, tindakan segera oleh saksi mata sangat penting. Pada sebuah pelatihan massal RJP yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan pada 5 Juni 2025 di sebuah pusat komunitas, lebih dari 500 peserta diberikan edukasi praktis mengenai teknik ini, menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kesadaran publik.

Meskipun terlihat menakutkan, RJP untuk awam adalah keterampilan yang relatif mudah dipelajari dan dapat memberikan dampak luar biasa. Jangan ragu untuk mencari pelatihan bersertifikat dari lembaga tepercaya seperti Palang Merah atau organisasi kesehatan lainnya, karena kesiapan Anda bisa menjadi harapan terakhir bagi seseorang di ambang kematian.