Skoliosis pada Anak dan Remaja: Gejala Dini yang Wajib Diwaspadai Orang Tua

Mendeteksi skoliosis pada anak dan remaja sejak dini adalah kunci untuk penanganan yang efektif. Skoliosis, kelengkungan tulang belakang yang tidak normal, seringkali tidak menimbulkan rasa sakit pada awalnya, membuat orang tua sulit menyadarinya. Namun, ada beberapa gejala fisik halus yang wajib diwaspadai agar tindakan medis dapat segera dilakukan.

Salah satu tanda paling umum adalah bahu yang tidak simetris. Perhatikan apakah salah satu bahu anak terlihat lebih tinggi dari yang lain saat berdiri tegak. Ketidakseimbangan ini bisa sangat mencolok jika dilihat dari belakang atau saat anak mengenakan pakaian pas badan.

Perubahan pada pinggul juga bisa menjadi indikator skoliosis pada anak. Salah satu sisi pinggul mungkin tampak lebih menonjol atau lebih tinggi dibandingkan sisi lainnya. Ini menyebabkan pakaian seperti celana atau rok terlihat tidak rata saat dikenakan.

Amati postur anak saat membungkuk ke depan. Mintalah anak untuk membungkuk dengan kaki rapat dan tangan tergantung bebas. Jika salah satu sisi punggung, terutama di area tulang rusuk, terlihat lebih menonjol atau membentuk punuk, ini adalah tanda kuat skoliosis.

Pakaian yang tidak pas secara konsisten juga bisa menjadi petunjuk. Misalnya, kerah baju yang sering miring ke satu sisi, atau panjang lengan baju yang terasa berbeda. Hal-hal kecil ini mungkin terabaikan, padahal bisa mengarah pada kecurigaan.

Kepala yang tidak berada tepat di tengah panggul juga merupakan gejala yang harus diwaspadai. Seolah-olah kepala anak sedikit miring atau condong ke satu sisi. Ini menunjukkan adanya kompensasi tubuh terhadap kelengkungan tulang belakang.

Pada kasus yang lebih lanjut, skoliosis pada anak bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri punggung, meskipun ini tidak selalu terjadi. Jika anak sering mengeluh nyeri di punggung, terutama setelah beraktivitas, segera periksakan ke dokter.

Gangguan pernapasan atau masalah jantung sangat jarang terjadi pada skoliosis ringan, namun bisa terjadi pada kasus yang sangat parah. Kelengkungan ekstrem dapat menekan paru-paru dan jantung. Deteksi dini mencegah komplikasi serius seperti ini.

Masa pertumbuhan cepat, terutama saat pubertas, adalah periode krusial bagi perkembangan skoliosis. Orang tua harus lebih proaktif memantau postur tubuh anak selama fase ini. Pemeriksaan rutin ke dokter anak juga sangat dianjurkan.