Stop Kebiasaan Buruk: Hindari Obat-obatan Berlebihan untuk Selamatkan Fungsi Ginjal

Di tengah kemudahan akses terhadap berbagai jenis obat, seringkali kita tergoda untuk mengonsumsi pil atau kapsul tanpa pemahaman yang memadai. Padahal, beberapa kebiasaan konsumsi obat, terutama yang dijual bebas, dapat menjadi beban serius bagi ginjal. Sudah saatnya stop kebiasaan buruk mengonsumsi obat-obatan secara berlebihan demi menyelamatkan fungsi ginjal, organ vital yang tak tergantikan. Memahami bagaimana obat-obatan dapat memengaruhi ginjal adalah langkah pertama untuk melindungi kesehatan Anda dalam jangka panjang.

Salah satu penyebab utama kerusakan ginjal akibat obat-obatan adalah penggunaan berlebihan jenis obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau NSAID. Obat-obatan seperti ibuprofen, naproxen, atau diclofenac, yang umum digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan, jika dikonsumsi dalam dosis tinggi atau jangka waktu yang panjang tanpa pengawasan dokter, dapat mengurangi aliran darah ke ginjal dan merusak fungsinya. Ginjal bekerja keras untuk menyaring zat-zat ini, dan paparan berulang dapat menyebabkan cedera ginjal akut atau kronis. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Jurnal Nefrologi Asia Tenggara pada April 2025 menunjukkan bahwa penggunaan OAINS jangka panjang berkorelasi kuat dengan peningkatan risiko penyakit ginjal.

Selain OAINS, stop kebiasaan buruk juga perlu diterapkan pada penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Konsumsi antibiotik yang tidak sesuai resep dokter, baik dosis maupun durasinya, dapat membebani ginjal. Beberapa jenis antibiotik memiliki potensi nefrotoksik (beracun bagi ginjal) jika digunakan secara sembarangan. Penting untuk selalu mengikuti instruksi dokter dan apoteker saat mengonsumsi obat resep, serta tidak menggunakan antibiotik untuk infeksi virus.

Kemudian, waspadai juga suplemen herbal atau non-resepsi lain yang tidak jelas kandungannya. Banyak produk yang diklaim “alami” namun tidak memiliki regulasi ketat, dan seringkali mengandung bahan-bahan yang tidak diketahui atau bahkan berbahaya bagi ginjal. Sebelum mengonsumsi suplemen apa pun, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat lain, selalu konsultasikan dengan dokter. Pada sebuah diskusi panel oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 14 Juni 2025, pukul 10.00 pagi, ditekankan bahwa “keamanan produk herbal yang beredar di pasaran harus selalu diverifikasi dengan cermat.”

Untuk stop kebiasaan buruk yang berpotensi merusak ginjal, selalu ingat prinsip-prinsip berikut:

  1. Konsultasi Dokter: Jangan mengonsumsi obat, termasuk obat bebas dan suplemen, tanpa memahami dosis dan efek sampingnya, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit ginjal.
  2. Patuhi Dosis: Selalu ikuti dosis dan durasi penggunaan yang dianjurkan.
  3. Jangan Mencampur Obat: Hindari mencampur obat-obatan tanpa arahan medis.
  4. Hidrasi Cukup: Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik saat mengonsumsi obat.

Dengan kesadaran dan disiplin dalam konsumsi obat-obatan, Anda dapat secara efektif melindungi ginjal dari kerusakan yang tidak perlu, memastikan organ vital ini tetap berfungsi optimal untuk kesehatan Anda di masa depan.