Sebuah paradoks menarik seringkali muncul dalam perbandingan kesehatan antara kuli bangunan dan pekerja kantoran. Meskipun pekerjaan kuli bangunan tampak melelahkan dan berisiko tinggi terhadap cedera fisik, ada beberapa alasan mengapa secara keseluruhan mereka bisa jadi lebih sehat dibandingkan pekerja kantoran yang menghabiskan sebagian besar waktunya duduk di depan komputer. Perbedaan mendasar dalam aktivitas fisik dan lingkungan kerja menjadi faktor utama yang membuat kuli bangunan berpotensi lebih sehat dalam beberapa aspek. Mari kita telaah lebih lanjut mengapa kondisi ini bisa terjadi.
Data dari Chartered Society of Physiotherapy di Inggris yang dipublikasikan pada hari Selasa, 6 Mei 2025, menunjukkan bahwa pekerja kantoran memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah muskuloskeletal seperti nyeri punggung, leher, dan bahu akibat postur duduk yang statis dan kurangnya gerakan. Sementara itu, meskipun kuli bangunan rentan terhadap cedera akut, aktivitas fisik harian mereka yang intens dapat berkontribusi pada kekuatan otot dan kepadatan tulang yang lebih sehat. Lebih lanjut, studi yang dilakukan oleh University College London dan dipresentasikan pada konferensi kesehatan kerja di London pada tanggal 5 Mei 2025, menemukan bahwa pekerja dengan aktivitas fisik tinggi cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2 dibandingkan pekerja dengan aktivitas fisik rendah.
Salah satu alasan utama mengapa kuli bangunan berpotensi lebih sehat adalah tingkat aktivitas fisik mereka yang jauh lebih tinggi. Pekerjaan mereka secara inheren melibatkan mengangkat beban berat, berjalan, berdiri dalam waktu yang lama, dan melakukan berbagai gerakan fisik yang melatih berbagai kelompok otot. Aktivitas ini membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot, serta membakar lebih banyak kalori, yang dapat membantu mencegah obesitas dan masalah metabolik terkait. Sebaliknya, pekerja kantoran seringkali menghabiskan berjam-jam dalam posisi duduk, yang dapat menyebabkan penurunan sirkulasi darah, melemahkan otot, dan meningkatkan risiko kenaikan berat badan.
Selain itu, lingkungan kerja kuli bangunan, meskipun memiliki risiko tersendiri, seringkali melibatkan paparan sinar matahari yang lebih banyak, yang penting untuk produksi vitamin D dalam tubuh. Vitamin D berperan penting dalam kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh. Sementara itu, pekerja kantoran cenderung menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam ruangan dengan paparan sinar matahari yang terbatas. Tentu saja, penting untuk dicatat bahwa pekerjaan kuli bangunan juga memiliki risiko kesehatan tersendiri, seperti cedera akibat kecelakaan kerja dan paparan debu serta bahan kimia tertentu. Namun, dalam hal aktivitas fisik dan beberapa aspek kesehatan metabolik, kuli bangunan bisa jadi lebih sehat dibandingkan pekerja kantoran yang kurang bergerak.