Gejala Diabetes: Kenali Dini Gula Darah Tinggi yang Sering Diabaikan

Diabetes Mellitus sering dijuluki “pembunuh senyap” karena banyak penderitanya tidak menyadari bahwa mereka telah hidup dengan kadar gula darah tinggi selama bertahun-tahun. Keterlambatan diagnosis dapat menyebabkan kerusakan organ permanen, mulai dari ginjal, mata, hingga sistem saraf. Oleh karena itu, mengenali Gejala Diabetes sedini mungkin adalah kunci untuk intervensi yang sukses dan pencegahan komplikasi serius. Masyarakat seringkali hanya berfokus pada gejala klasik, padahal ada Gejala Diabetes tersembunyi yang perlu diwaspadai. Memiliki kesadaran tinggi terhadap sinyal tubuh yang abnormal adalah langkah pertama untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

Tiga Gejala Klasik yang Wajib Diwaspadai (3P)

Tiga gejala klasik (sering dikenal sebagai 3P) adalah tanda yang paling jelas dan sering muncul ketika kadar gula darah sudah sangat tinggi:

  1. Poliuria (Sering Buang Air Kecil): Ketika kadar gula darah melebihi ambang batas tertentu, ginjal bekerja keras untuk membuang kelebihan gula ini melalui urine. Ini menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil, terutama pada malam hari.
  2. Polidipsia (Sering Merasa Haus): Kehilangan cairan yang berlebihan akibat poliuria membuat tubuh dehidrasi, sehingga timbul rasa haus yang intens dan terus-menerus.
  3. Polifagia (Sering Merasa Lapar): Meskipun makan banyak, tubuh gagal mengubah glukosa (gula) menjadi energi karena kekurangan insulin atau resistensi insulin. Akibatnya, sel-sel tubuh “kelaparan” dan memicu rasa lapar yang berlebihan.

Gejala Diabetes Tersembunyi yang Diabaikan

Selain 3P, ada beberapa Gejala Diabetes yang kurang umum namun sangat penting untuk dikenali:

  1. Luka Sulit Sembuh: Kadar gula darah tinggi merusak pembuluh darah kecil, mengganggu sirkulasi darah dan fungsi sel-sel kekebalan tubuh. Akibatnya, luka kecil, goresan, atau infeksi kaki membutuhkan waktu yang sangat lama untuk sembuh.
  2. Infeksi Berulang: Gula adalah makanan bagi ragi dan bakteri. Infeksi jamur (terutama di area genital atau kulit) atau infeksi saluran kemih (ISK) yang berulang bisa menjadi indikasi awal gula darah tinggi.
  3. Pandangan Kabur Mendadak: Fluktuasi kadar gula darah dapat menyebabkan lensa mata membengkak, mengubah fokus pandangan secara sementara. Jika Anda mengalami pandangan kabur yang datang dan pergi, segera periksakan gula darah Anda.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dr. Nadia Putri, Sp.PD., merekomendasikan pemeriksaan gula darah rutin (setidaknya 1 kali setahun) bagi individu berusia di atas 40 tahun atau bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga diabetes, yang harus dilakukan di Laboratorium Klinik pada hari Rabu pagi. Pemeriksaan dini, terutama saat muncul gejala tersembunyi ini, adalah tindakan penyelamat yang dapat mencegah perkembangan penyakit.