Jangan Anggap Remeh: Gejala Diare pada Anak dan Cara Pencegahannya

Diare pada anak-anak adalah kondisi yang tidak boleh dianggap remeh. Meskipun seringkali terlihat ringan, gejala diare bisa dengan cepat memburuk dan menyebabkan dehidrasi parah yang mengancam jiwa, terutama pada bayi dan balita. Memahami tanda-tanda awal dan cara pencegahannya adalah kunci untuk menjaga kesehatan si kecil.

Gejala utama diare pada anak adalah frekuensi buang air besar yang meningkat drastis dengan konsistensi tinja yang lebih encer atau cair. Selain itu, perhatikan gejala diare penyerta seperti muntah, demam, dan nyeri perut. Anak mungkin juga terlihat lemas, rewel, atau kehilangan nafsu makan. Pada bayi, penting untuk memantau popok; jika popok kering lebih dari tiga jam atau produksi urine berkurang drastis, ini adalah tanda dehidrasi serius. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan per 15 Juli 2025, diare masih menjadi salah satu penyebab utama kematian pada balita di Indonesia, dengan dehidrasi sebagai komplikasi paling fatal.

Waspadai tanda-tanda dehidrasi berat yang memerlukan penanganan medis darurat, seperti mata cekung, kulit tidak kembali normal saat dicubit (turgor kulit menurun), bibir dan mulut sangat kering, serta kesadaran menurun. Jika anak Anda mengalami gejala diare disertai salah satu tanda ini, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Orang tua bisa memberikan pertolongan pertama dengan cairan rehidrasi oral (oralit) sesegera mungkin. Pemberian oralit yang tepat adalah “Metode Efektif” untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang.

Pencegahan diare pada anak adalah upaya terbaik. Beberapa langkah kunci meliputi:

  1. Menjaga Kebersihan: Ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan dan setelah dari toilet. Pastikan juga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi anak.
  2. Air Bersih: Pastikan anak mengonsumsi air minum yang sudah dimasak atau air kemasan yang terjamin kebersihannya.
  3. ASI Eksklusif: Untuk bayi, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan sangat efektif melindungi dari diare karena ASI mengandung antibodi.
  4. Imunisasi: Pastikan anak mendapatkan imunisasi rotavirus sesuai jadwal yang direkomendasikan dokter. Imunisasi ini terbukti efektif mencegah diare akibat rotavirus, penyebab umum diare berat pada bayi dan anak.

Dengan kewaspadaan terhadap gejala diare dan penerapan langkah pencegahan yang konsisten, kita dapat melindungi anak-anak dari ancaman diare dan memastikan tumbuh kembang mereka berjalan optimal.